Dalam
menganalisa sistem politik, prof. Almond menggunakan tiga konsep dasar yang
telah dianggapnya dapat menjelaskan fenomena politik dalam suatu Negara yang
mempunyai hubungan interaksi dengan masyarakat yang melingkupinya, Adapun tiga
konsep tersebut antara lain adalah System, Struktur dan Fungsi. Sistem
disini dapat diartikan sebagai suatu konsep ekologis yang menunjukkan adanya
proses interaksi antara organ tertentu dengan masyarakat politik atupun lingkungannya.
Dalam hubungan interaksi, tentu terdapat hubungan saling mempengaruhi dalam
menentukan suatu kebijakan, seperti aspirasi masyarakat yang disuarakan sebagai
tuntutan politik, sehingga dapat mempengaruhi proses pembuatan kebijakan.
Struktur Umumnya struktur yang
dimiliki oleh suatu sistem politik terdapat beberapa kategori seperti, kelompok
kepentingan, partai politik, badan peradilan, dewan eksekutif, legislative,
birokrasi dsb. Akan tetapi struktur tersebut tidak banyak membantu dalam memperbandingkan
satu system politik yang satu terhadap system politik yang lainnya terkecuali
struktur politik tersebut berjalan beriringan dengan fungsi dari system politik
itu sendiri, atau dengan lain kata struktur dapat efektif dan tertata sejauh
fungsinya sesuai dengan sistem politik yang ada.
Fungsi bila kita biasa
mengetahui bagaimana bekerjanya suatu keseluruhan system, dan bagaimana
lembaga-lembaga politik yang terstruktur dapat menjalan fungsi barulah analisa
perbandingan politik dapat memiliki arti. Lembaga politik mempunya tiga fungsi
sebagaimana yang telah digambarkan oleh prof Almond adalah Sosialisasi politik, Rekruitmen politik dan komunikasi
politik
Jika Almond membandingkan Prancis dengan Ingrris
maka saya mencoba membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Perbedaan sistem dan
struktur yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia sangatlah berdasar, namun
fungsi dari lembaga dan instansi harusnya dapat melaksanakan kebijakan yang
dihasilkan dengan baik. Indonesia terkenal dengan demokrasinya yang sangat
besar dengan lembaga-lembaga Negara yang mencerminkan demokrasi kerakyatan,
sistem yang dianggap modern ini ternyata tidak sejalan dengan fungsi yang
semestinya. Jika dibandingkan dengan Malaysia, kita memiliki perbedaan sistem
dan struktur yang cukup besar, mereka tidak mengenal demokrasi, mereka tidak
memliki lembaga-lembaga yang indenpenden dan besar seperti yang ada di
Indonesia, dengan bentuk federalnya mereka bisa memberikan kebijakan yang
berpihakkan terhadap rakyat dengan memberikan kesejahtraan kepada rakyatnya. Semua
itu karena sistem dan strukturnya berjalan dengan sejajar. Struktur tidak
apa-apanya jika fungsinya tidak maksimal dan menghasilkan sesuatu yang
maksimal. Fungsi dari struktur kelembagaan yang harus ditekankan lebih baik dan
sejalan dengan tujuan Negara yang semestinya.
Sistem dapat diartikan
sebagai suatu konsep ekologis yang menunjukkan adanya suatu organisasi yang
berinteraksi dengan suatu lingkungan, yang mempengaruhinya maupun
dipengaruhinya. Sistem politik merupakan organisasi yang di dalamnya masyarakat
berusaha merumuskan dan mencapai tujuan-tujuan tertentu yang sesuai dengan
kepentingan bersama. Dalam sistem politik, terdapat lembaga-lembaga atau
struktur-struktur, seperti parlemen, birokrasi, badan peradilan, dan partai politik
yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu, yang selanjutnya memungkinkan sistem
politik tersebut untuk merumuskan dan melaksanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar