my home

my home
Tidore Island

Sabtu, 10 Maret 2012

Pemikiran Kalr Marx


            
Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.
            Karl Marx lahir dalam keluarga Yahudi progresif di Trier, Prusia, (sekarang di Jerman). Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, meskipun cenderung seorang deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal, untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara Herschel, Samuel seperti juga leluhurnya adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl.
Marx terkenal karena analisisnya di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.” Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat (kaum paling bawah di negara Romawi).
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme, Marx merupakan kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme. Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman- Dalam hidupnya,Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti, ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Namun, masih ada beberapa bagian kecil dari dunia ini yang belum mengenal ide Marxian ini sampai pada abad ke-20. Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Marx, Das Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLellan yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
            Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikannya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835 pada usianya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin. Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa statusnya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin.
Pada tahun 1835, Marx mendaftar di Universitas Bonn untuk belajar hukum, dan di sana ia bergabung dengan Trier Tavern Club, dan sempat menjadi presiden Klub, sehingga prestasi sekolahnya buruk. Setahun kemudian, ayah Marx mendesaknya untuk pindah ke Universitas Friedrich-Wilhelms di Berlin, agar dapat lebih serius belajar. Di sini, Marx banyak menulis puisi dan esai tentang kehidupan, dengan menggunakan bahasa teologis yang diperoleh dari ayahnya yang deis. Pada saat itulah ia mengenal filsafat atheis yang dianut kelompok Hegelian-kiri. Marx memperolehi doktorat pada tahun 1841 dengan tesis yang bertajuk "Perbedaan Filsafat Alam Demokritos dan Epikurus", tetapi beliau harus menyerahkan tesisnya kepada Universitas Jena karena beliau diamarankan bahwa reputasinya di antara fakultas sebagai seorang Hegelian-kiri akan menyebabkan penerimaan yang buruk di Berlin. Marx mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.
            Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode dialektika Hegel, yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama mapan saat itu. Meskipun ia segera mengkritik Hegel dengan tajam, ia sampai akhir hayatnya menganggap Hegel seorang pemikir besar. Pemikiran Marx secara mendalam ditentukan oleh Hegel. Suatu hal yang diakui oleh Marx dengan bangga di masa tuanya. Ada tiga dalam filsafat Hegel yang perlu dijelaskan secara singkat disini:
Ø  Pengetahuan absolute
Yang membedakan filsafat Hegel dari filososf-filosof lain bukanlah pertama-tama apa yang dipikirkan, melainkan caranya. Bagi Hegel mengetahui adalah proses dimana objek yang diketahui dan subjek yang diketahui saling mengembangkan, sehingga tidak pernah sama atau selesai. Hegel melukiskan perjalanan dari pengetahuan sederhana dan langsung ke pengetahuan absolute dalam bukunya Phenomenology of mind. Pengetahuan absolute adalah titik akhir perjalanan filsafat melalui fenomena pengalaman dan kesadaran yang menawarkan diri. pengetahuan absolute berarti bahwa tidak ada lagi yang asing bagiku. Dimanapun aku berada pada diriku sendiri karena aku memahaminya. Aku menyatu dengan seluruh realitas maka pengetahuan itu disebut absolut: tak ada segi dari pengetahuan itu yang tiak berlaku atau masih dapat diatasi.
Ø  Filsafat sejarah
Apa yang dalam pengetahuan absolute menjadi kesadaran filosof merupakan gerak objektif dalam realitas. Dengan lain kata, Hegel memahami sejarah sebagai gerak kearah rasionalaitas dan kebebasan yang semakin besar. Roh semesta beraada di belakang sejarah, ia mendapat objektifitas didalamnya. Menurut Hegel roh objektif medapat ungkapan paling kuat didalam Negara. Karena Negara mempuyai kehendak, ia dapat bertindak.
Ø  Catatan tentang dialektika
Yang khas bagi filsafat hegel adalah cirri proses. tak ada bidang-bidang realitas manapun bidang-bidang pengetahuan terisolasi. Semuanay slaing terkait dalam suatu gerak penyangkalan dan pembenaran. Itulah dialektika hegel. Dialektika berarti: sesuatau itu hanya benar apabila dilihat dengan keseluruhan hubungannya. Dan hubungan ini berupa negasi. Hanya melalui negasi kita bisa maju, kita dpat mencapai keutuhan, kita dapat menemuka diri kita sendiri. Sebagai contoh kita ambil istilah pulau. Pulau itu sebenarnya tanah (tesis). Tetapi itu tidak betul. Karena India juga tanah maka bukan pulau. Pulau itu bukan tanah melainkan air (antithesis).karena tak ada pulau tanpa air, melaikan tanah yang dikelilingi oleh air (sintesis). Kebenaran pulau dapat tercapai melalui dua negasi.
             Pada tahun 1841, terbit sebuah karya utama  Ludwing Feuerbach das wesen des cristentums (Hakikat agama Kristiani). Marx amat terkesan denga buku itu. Marx menyindir nama Feuerbach: sungai api. Baginya Feuerbach menjadi aliran api yang membakar pikirannya sehinnga baginya terbuka pikiran yang baru. Bagi Marx kritik Feuerbach terhadap hegel memecahkan sebuah teka –teki. Dengan mengkritik agama Feuerbach, Marx menemukan sasaran yang sebenarnya: kritik masyarakat. Dengan demikian ia meninggalkan alam filsafat dan kritik teoritis dan memasuki arena politik: yang perlu diubah adalah struktur masyarakat.
            Setelah tiba di Paris pada akhir Oktober 1843, ia bertemu dengan Proundhon dan orang-orang sosialis radikal lainnya. Di Paris Marx mulai mengubah posisinya, dari seorang liberal radikal menjadi sosialis. Marx mulai secara sistematis memperhatikan perkembangan-perkembangan ilmu ekonomi (yang waktu itu disebut ekonomi politik). Ia membaca Adam Smith, Ricardo, Say, James Mill, dacn banyak penulis lainnya. Hasil orientasi baru itu tertuang dalam ratusan halaman catatan dan refleksi yang kemudian sama sekali dilupakan dandan baru diterbitkan pada tahun 1928 di Moskow dengan judul Naskah-naskah Ekenomi-filsafati, yang disebut juga Naskah-naskah Paris. Naskah-naskah ini sangat berharga karena seakan-akan mengizinkan kita untuk mengintip dapur pemikiran Marx. Naskah-naskah Paris juga memperlihatkan dengan sangat jelas penilaian-penilaian yang mendasari usaha teoritis Marx. Naskah-naskah Paris itu sangat membantu kita dalam kerangka acuan filosofis marx.
            Marx mengutuk pekerjaan yang dipaksa terhadap manusia menunjuk sebuah keyakinan etis yang melatar belakangi sebsemua penilaian Marx: bahwa manusia bernilai pada dirinya sendiri, bahwa tak wajar jika manusia diperalat atau memperalat diri demi kepentingan produksi, uang bahkan demi keberlangsungan hidup dirinya sendiri. Pekerjaan merupak hubungan yang tidak seimbang: manusia berhadapan dengan produk kerja sebagai subjek dengan objek, pihak aktif dengan pihak pasif.
Dengan demikian kita akhirnya mempertanyakan kerangka yang melatarbelakangi filsafat Marx tentang pemahaman dialektikanya. Sudah banyak pengamat menunjuk pada paralelisme paham Marx dengan teologi sejarah kristiani. Seperi iman kristiani membedakan antara Firdaus, zaman dosa dan penebusan dalam kerajaan Allah, begitu halnya dengan marx mengenai masyarakat purba prapembegian kerja, tahap masyarakat yang terkena pembagian kerja dan hak milik pribadi, yaitu masa keterasingan, dan tahap masyarakat tanpa kelas. Dalam dimensi religious, paham sejarah sperti itu dapat diterima justru karena tidak empiris.
Seluruh pemikiran Kalr Marx berdasarkan praanggapan bahwa pelaku utama dalam masyrakat adalah kelas-kelas social.kita telah melihat bahwa keterasingan manusia adalah hasil penindasan satu kelas terhadap kelas lainnya. Namun kita mendapat kesulitan, Marx tidak pernah menguraikan teori kelasnya. Memeng tidak ada teori kelas yang diuraikan dalam tulisan-tulisan Marx. Mirip dengan Filsafat pekerjaan, teori kelas bukanlah sebuah teori eksplisit, melainkan ia melatarbelakangi uraian Marx dalam hokum pekembanagan sejarah, tentang kapitalisme, dan tentang sosialisme. Teori kelas Marx termuat secara implisit dalam. Menurut Kalr Marx pelaku-pelaku utama perubahan sosial bukanlah individu-induvidu tertentu, melainkan kelas-kelas sosial. Karena itu kita hanya memahami sejarah dengan segala perkembangan yang terjadi apabila kita memperhatikan kelas-kelas sosial yang berkembang di masyarakat yang bersangkutan. Menurut Marx, akan terlihat bahwa dalam setiap masyarakat terdapat kelas-kelas yang berkuasa dan kelas-kelas yang dikuasai. Marx berbicara tentang kelas-kelas atas dan kelas-kelas bawah.
 Dengan demikian kelas pemilik adalah kelas yang kuat dan para perkeja adalah kelas yang lemah. Para pemilik dapat menetapkan syarat-syarat bagi mereka yang mau bekerja, dan bukan sebaliknya. Kaum buruh yang mati-matian mencari pekerjaan terpaksa menerima upah dan syarat-syarat yang disodorkan oleh si kapitalis. Jadi, dalam hubungan produksi, yang berkuasa adalah para pemilik, sedangkan yang dikuasai adalah para pekerja.
Dari uraian sejauh ini dapatlah dikatakan bahwa menurut Kalr Marx motor perubahan dan perkembangan masyarakat adalah pertentangan antar kelas-kelas sosial. Kelas-kelas sosial merupakan aktor sejarah yang sebenarnya. Jadi yang menentukan jalannya sejarah bukan individu-individu tertentu, melainkan kelas-kelas sosial yang masing-masing memperjuangkan kepentingan mereka. Kepentingan mereka bukan apa yang kebetulan diminati oleh orang-orang tertentu, melainkan ditentukan secara objektif oleh kedudukan kelas masing-masing dalam proses produksi.
Jadi, menurut Marx tidaklah benar kalau sejarah dipandang sebagai hasil tindakan raja-raja dan orang-orang besar lainnya. Apa yang diusahakan dan diputuskan oleh orang-orang besar yang kita kenali dari buku sejarah popular, meskipun tidak pernah tanpa kepentingan atau cita-cita pribadi dalam garis besarnya selalu bergerak dalam rangka kepentingan kelas. Karena itu penulisan sejarah yang tepat tidaklah mungkin kecuali difokuskan kepada struktur kekuasan kelas-kelas sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Dan apabila kita ingin memahami sebuah masyarakat serta mencoba mengerti arah perubahan yang akan diambilnya, kita harus mulai dengan analisis kelas-kelas sosial terpenting yang ada didalamnya.
Yang membedakan sosialisme Marx dengan sosialisme lain adalah, dalam pandangan Marx, bahwa ia berdasarkan pada penelitian syarat-syarat objektif perkembangan masyarakat. Marx mengklaim bahwa sosialismenya adalah sosialesme ilmiah. Klaim ini sangat penting dalam untuk memahami teori Marx. Marx menolak pendasaran sosialisme pada pertimbangan-pertimbangan moral. Apakah dasr klaim Marx ini? Dasarnya ialah bahwa ia yakin bahwa sudah menemukan hukum objektif perkembangan sejarah.dengan hokum objektif itu Marx dapat menjelaskan mengapa sampai terjadi hak milik pribadi atas alat-alat produksi, bagaimana struktur-struktur kekuasaan dalam masyarakat dan factor-faktor apa yang menentukan perubahannya.
Menurut Kalr Marx, yang menentukan perkembangan masyarakat bukan kesadaran, jadi bukan apa yang dipikrkan masyarakat tentang dirinya sendiri, melainkan keaadan masyarakat yang nyata: “berlawanan denagan Filsafat jerman yang turun dari surga ke bumi, disisn kami naik dari bumi ke surga.” Marx bertolak dari pengandaian bahwa setiap orang berfikir sesuai dengan kepentingannya. Jadi ia menganggap baik apa yang menjamin eksistensi serta kepentingannya dan buruk apa yang mengancamnya. Yang dinilai baika adalah yang dirasakansebagai peningkat kualitas hidup, sedangkan yang merendahkan dianggap buruk. Tetapi kualitas hidup di tentukan oleh kedudukan dalam masyarakat, terutama oleh apakah kita termasuk kelas yang beruntung atau kelas yang tidak beruntung. Denagan demikian keanggotan dalam kelas sosial tertentu sangat menentukan.
Obsesi Marx adalah membuktikan secara ilmiah bahwa sosialisme merupakan suatu perkembnagan sejarah yang niscya, jadi bahwa kapitalisme, karena dinamikanya sendiri, menuju keruntuhannya. Tetapi lawan besarnya adalah kapitalisme dan borjuasi sebagai kelas pendukung kapitalisme, janganlah kita mengira bahwa Marx membenci borjuasi. Sebaliknya Marx sangat mengagumi prestasi-prestasi borjuasi, kelas yang mengembangkan kelas yang mengembangan kapitalisme. Marx tidak hanya mengagumi prestasi borjuasi, ia juga menilai lebih jujur daripada feodalisme sebelumnya. Zaman feodal memang penuh dengan nilai-nilai suci dan luhur, dengan sikap dan adat seperti kerukunan dan penghormatan terhadap raja atau bangsawan, dengan tatanan social dimana kedudukan di atas dan di bawah dianggap sesuatu yang adiduniawi. Padahal, itulah implikasi Marx, dengan segala macam hubungan, tatanan, sikap, perasaan, upacara, dan norma feudal itu sebenarnya tidak lebih daripada selubung suci yang menutup-nutupi eksploitasi kelas-kelas feudal atas terhadap kelas-kelas bawah.
Dalam Das Kapital  Marx sering mengutip dari laporan komisi-komisi parlemen Inggris tentang keadan mengerikan dalam pabrik-pabrik permulaan abad ke-19 di Inggris. Ada anak berumur tujuh tahun bekerja tanpa istrahat dari jam 4 pagi sampai jam 9 malam. Ada anak bekerja 24 jam tanpa diberi waktu tidur, dan seterusnya. Hal semacam ini melukiskan kekejaman kapiltalisme purba. Menurut Marx, dalam system ekonomi kapitalis tinggi upah buruh yang tepat ditentukan oleh cara yang sama. Upah adalah imbalan atau pembayaran bagi tenaga kerja buruh. Tenaga kerja buruh diperlakukan persis sebagai komoditi. Seperti ada orang menjual hasil kerajinan tangannya di pasar, si buruh menjual tenaga kerjanya terhadap orang yang mau membelinya. Majikan adalah oranag yang memerlukan komoditi tenaga kerja. Maka ia pergi kepasar dan membelinya dengan harga yang sesuai nilai tukarnya.
Marx tidak  bermaksud sekedar memaparkan sebuah ajaran filosofis; tujuannya adalah tindakan praktis, revolusi proletariat, penciptaan sosialisme. Karena itu, nasib nasib ajaran Marx merhubungan erat dengan perkembangan gerakan kaum buruh. Pertumbuhan dan perkembangan gerakan buruh, dengan perhatian khusus dalam Asosiasi Buruh Internasiaonal 1 dan Partai Sosial democrat Jerman yang selama priode dibahas menjadi perintis dan acuan bagi partai-partai buruh lain yang berorentasi pada marxisme.
Friedrich Engels merupakan sahabat Marx paling akrab, menyumbangkan terhadap marxisme. Karena berkat Engels Marxisme dapat berkembang menjadi ideology kelas buruh. Dalam perkembangan marxisme pasca Engels, pergerakan terpenting dalam gerakan marxis prakomunis, pada perselisihan revisionisme.
Ajaran Kalr Marx dan perkembangan menjadi Marxisme sampai perang dunia I. yang mencolok dalam perkembangan ajaran Marx dan sejarahnya yaitu kekuatan, kejelasan, konsekuensi, konsistensi, dan relevansi pemikiran Marx. Melihat perkembangan ajaran Marx, ada satu hal yang paling mencolok adalah kapitalisme yang diramalkan oleh marx akan hancur karena inkonsistensi internalnya, tetap mantap dan tidak menunjukkan tanda-tanda ambruk. Keambrukan dramatis komunisme Uni Soviet antara tahun 1989-1991 yang merupakan hasil factor-faktor kompleks. Jadi banyak teori Kalr Marx sekarang hanya menarik perhatian secara historis dan tak lagi secara sistematis, cita cita emansipasi dan kritik terhadap eksploitasi manusia oleh manusia tanpak aktual.

           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar