my home

my home
Tidore Island

Sabtu, 10 Maret 2012

Ilmu Sosial



            Ilmu pengetahuan merupakan suatu basic yang harus dimilki oleh manusia sebagai makhluk sosial,sebab sangat bermanfat bagi manusia itu sendiri. Ilmu pengetahuan didunia ini sangat luas dalam pengelompokannya, salah satunya adalah ilmu sosial. Ilmu sosial itu sendiri juga terbagi dalam beberapa bagian.untuk itu saya memilah letak perbedaan ilmu sosial yang satu dan ilmu sosial yang lainnya.
  1. Ilmu ekonomi
kehidupan sehari-hari, pasti Anda sering mendengar perkataan ekonomi. Coba sebutkan, apa saja yang mengandung perkataan ekonomi! Ya! Dapat juga ditambahkan, misalnya: pembangunan ekonomi, kesulitan ekonomi, golongan ekonomi lemah, pelayanan ekonomi, dan banyak lagi.Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan.
            Sebelum orang mengenal ilmu ekonomi, raja-raja dan para cerdik pandai pada jaman dahulu menggunakan ilmu filsafat sebagai dasar untuk mengatur dan memecahkan persoalan ekonomi. Dengan semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan, mulailah banyak ahli yang tertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, karena filsafat tidak lagi sanggup memecahkan seluruh masalah yang berkembang di masyarakat. Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776. Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan ekonomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain. Sejak itu jumlah pemikir ekonomi bertambah banyak, dan akhirnya ilmu ekonomi mengalami perkembangan yang pesat sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi yang melakukan kegiatan produksi dan ditribusi. Dorongan ekonomi merupakan dorongan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Kemudian kita melakukan Prinsip ekonomi adalah modal seadanya dan memperoleh keuntungan yang secukupnya.
Istilah sistem ekonomi:
·         Element atau komponen.
·         Saling berpecapaian.
·         Pencapaian tujuan tertentu.
            Input dalam istilah ekonomi adalah tuntutan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kepda instansi terkait. Undang-undang tentang korupsxi diatur dalam UUD no 28 tahun 1999. ada 3 pengelompokan konsep ekonomi:
  • Liberal = setiap individu berhak melakukan ,memilki perusahandan bebes berproduksi.
  • Sosialis = pemerintah mengatur produksi,konsumsi dan ditribusi. mekanisme pasar diatur undang-undang.
  • Campuran = merupakan campuran dari kedua defenisi di atas.
Ilmu ekonomi, bahan kajian yang mempelajari upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Bidang yang dipelajari oleh ilmu ekonomi sangat luas, yaitu tentang tingkah laku manusia dalam masyarakat, dalam usahanya mencari nafkah dan segala apa yang berhubungan dengan itu. Sebetulnya banyak lagi definisi yang dapat diberikan, tetapi hakekatnya sama didasarkan kepada kebutuhan manusia. Jadi ilmu ekonomi berbeda dengan ilmu lain karena ilmu ekonomi lebih fokus kajiannya tentang kebutuhan material manusia.
2.      Ilmu sejarah
            Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah). Kata Sejarah berasal dari kata Syajaratun atau Syajarah dalam bahasa Arab yang artinya pohon atau silsilah. Umumnya sejarah atau ilmu sejarah diartikan sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan.Ilmu sejarah juga disebut sebagai Ilmu tarikh.
Ahli sejarah mendapatkan informasi mengenai masa lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, bangunan dan monumen, serta dari wawancara (yang sering disebut sebagai "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah moderen, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bergerak (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, karena tergantung pada periodeyang hendak diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diceritakan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan jumlah akademik profesional serta pembentukan cabang ilmu pengetahuan yang baru sekitar abad ke-19 dan 20, terdapat pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang ilmu sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menawarkan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak ahli sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang ilmu pengetahuan ini termasuk dalam ilmu sejarah, karena penelitian yang dilakukan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dikemukakan. Istilah "pra-sejarah" digunakan untuk mengelompokkan cabang ilmu pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.
Pada abad ke-20, pemisahan antara sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Ahli sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dari sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti menggunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Semuanya membutuhkan bermacam-macam sumber. Di samping itu, ahli pra-sejarah seperti menggunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang biasanya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan pra-sejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik karena mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.
Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakangan ini, pemisahan antara sejarah dan prasejarah sebagian besar telah dihilangkan.Sekarang, tidak ada yang tahu pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah diketahui sebagai ilmu yang mempelajari apa saja yang diketahui tentang masa lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak ada pemisahan antara sejarah dan prasejarah, ada bidang ilmu pengetahuan baru yang dikenal dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi di masa lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima sebagai sumber yang sah oleh kebanyakan ahli sejarah.
Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan metode kajian sejarah antara lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para ahli sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih menggunakan narasi kronologis yang lebih realistik. Karena itulah kajian ilmu sejarah sangat berbeda dengan ilmu sosial yang lainnya. Sebab, keabsahan suatu ilmu sejarah masih dipertanyakan oleh para ahli sejarah sampai saat ini.
3.      Ilmu psikologi
Ilmu psikologi bisa dianggap bukan merupakan pemikiran ilmiah, tetapi pemikiran rasional. Hal ini bisa dijelaskan dengan alasan eksperimen ilmiah adalah memperlakukan materi pada kondisi dan faktor-faktor alaminya,kemudian mengamati pengaruh perlakukan tadi atau mengamati akibat/hasil eksperimen terhadap materi tadi. Misalnya eksperimen biologi, fisika, dan kimia. Adapun pengamatan terhadap sesuatu yang bukan materi pada kondisi dan waktu yang berbeda-beda bukan merupakan eksperimen ilmiah. Demikian juga pengamatan terhadap anak kecil dalam kondisi dan umur yang berbeda-beda, hal ini tidak termasuk dalam pembahasan eksperimen ilmiah dan tidak dianggap sebagai metode ilmiah. Tetapi hanya pengamatan,pengulangan terhadap pengamatan dan inferensial/deduksi.
            Di sisi lain, psikologi merupakan perkara yang relatif, yang memiliki kemungkinan salah bukan merupakan perkara yang absolut. Sehingga tidak boleh dijadikan sebagai landasan untuk menghukumi sesuatu dan tidak boleh dijadikan argumentasi untuk menentukan kebenaran atau ketidakbenaran sesuatu, karena bukan merupakan realita ilmiah(sains)atau hipotesa ilmiah. Makanya ilmu sosiologi sangat berbeda dengan ilmu sosial yang lainnya.
4.      Ilmu antropologi
`     Antropologi adalah suatu ilmu yang memahami sifat-sifat semua jenis manusia secara lebih banyak. Antropologi yang dahulu dibutuhkan oleh kaum misionaris untuk penyebaran agama Nasrani dan bersamaan dengan itu berlangsung sistem penjajahan atas negar-negara diluar Eropa, dewasa ini dibutuhkan bagi kepentingan kemanusiaan yang lebih luas. Studi antropologi selain untuk kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri, di negara-negara yang telah membangun sangat diperlukan bagi pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengembangan masyarakat.
Sebagai suatru disiplin ilmu yang amat luas cakupannya, maka tidak ada seorang ahli antropologi yang mampu menelaah dan menguasai antropologi secara sempurna. Demikianlah maka antropologi dipecah-pecah menjadi beberapa bagian dan para ahli antropologi masing-masing mengkhususkan diri pada spesialisasi sesuai dengan minat dan kemampuanya untuk mendalami studi secara mendalam pada bagian-bagian tertentu dalam antropologi. Dngan demikian, spesialsiasi studi antropologi menjadi banyak, sesuai dengan perkembangan ahli-ahli antropologi dalam mengarahkan studinya untuk lebih memahami sifat-sifat dan hajat hidup manusia secara lebih banyak. Dalam hubungan ini ada antropologi ekonomi, antropologi politik, antropologi kebudayaan, antropologi agama, antropologi pendidikan, antropologi perkotaan, dan lain sebagainya. Grace de Raguna, seorang filsuf wanita di tahun 1941 menyampaikna pidatonya dihadapan American Philosophical Association Eastern Division, bahwa antropologi telah memberi lebih banyak kejelasan tentang sifat manusia daripada semua pemikiran filsuf atau studi para ilmuwan di laboratorium (Haviland,1988).Meskipun banyak spesialisasi dalam antropologi, para ahli antropologi tetap menaruh perhatian kepada perspektif yang lebih luas dan menyeluruh tentang umat manusia.
Antropologi secara garis besar dipecah menjadi dua bagian, yaitu antropologi fisik/biologi dan antropologi budaya. Tetapi dalam pecahan antropologi budaya, terpecah-pecah lagi menjadi banyak sehingga menjadi spesialisas-spesialisasi, termasuk antropologi  pendidikan. Seperti halnya kajian antropologi pada umumnya antropologi pendidikan berusaha menyusun  generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dalam rangka memperoleh perngertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia khususnya dalam dunia pendidikan. Studi antropologi pendidikan adalah, spesialisasi yang termuda dalam antropologi. Setelah dasa warsa tahun 60-an di Amerika Serikat semakin banyak diperlukan keahlian dalam antropologi untuk meneliti masalah-masalah pendidikan, maka antropologi pendidikan kemudian dianggap dapat berdiri sendiri sebagai cabang spesialisasi antropologi yang resmi.
Antroplogi sendiri sebagai suatu ilmu yang paling luas cakrawalanya dibanding ilmu-ilmu sosial, memiliki cabang yang banyak. Sebagai suatu ilmu yang membahas segala sesuatu yang ada hubungannya dengan mahluk manusia, mengakibatkan tiadanya seirang ahli antropologi yang mampu menguasai ilmu yang demikian luas cakupannya.
5.      Ilmu komunikasi                                
            Ilmu Komunikasi adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Itu terjadi karena ilmu komunikasi berkembang melalui beberapa pendekatan. Pendekatan-pendekatan yang dipergunakan yang mempengaruhi peta ilmu komunikasi, berasal dari berbagai disiplin ilmu lain seperti psikologi, politik, linguistik, antropologi dan lain sebagainya. Sifat multidisiplin ini tidak dapat dihindari karena objek pengamatan dalam ilmu komunikasi sangat luas dan kompleks, menyangkut berbagai aspek social, budaya, budaya, ekonomi dan politik dari kehidupan manusia.
Keadaan seperti tersebut tergambar dari jenis teori-teori komunikasi yang dibahas nanti, dimana terdapat sejumlah teori komunikasi yang mencerminkan masing-masing disiplin ilmu tertentu. Karenanya tidak sedikit teori komunikasi yang ada menyatakan suatu objek secara berbeda atau bahkan bertentangan dibanding teori lainnya teori komunikasi lainnya.
Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial pada dasarnya memfokuskan pada pemahaman tentang bagaimana tingkah laku manusia dalam menciptakan, mempertukarkan dan menginterpretasikan pesan-pesan untuk tujuan tertentu.
Adanya pengaruh-pengaruh dominan dari ketiga pendekatan di atas telah menimbulkan aliran yang berbeda dalam mengembangkan ilmu komukasi. 
6.      Ilmu sosiologi
            Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa. Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), menurut devenisi Pitiri Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.yang membedakan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya sebagai berikut:
*       Fakta sosial
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
*       Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
*       Khayalan sosiologis
Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi.
Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah troubles dan issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issues merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah trouble. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan issue, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.

*       Realitas sosial
Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
7.      Ilmu politik
Politik, kekuasaan untuk menguasai harta,tahta dan wanita.kekuasan,kemampuan untuk mempengaruhi lawan atau kawan untuk berpihak pada kita.perlu kita ingat bahwa dalam politik tidak ada lawan yang abadi, tidak ada kawan yang abadi, yang ada hanya kepentingan yang abadi.
Teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya. Bahasan dalam Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang sistem politik, negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik, dsb.
Ilmu politik dalam konsep dasarnya belajar ruang lingkupnya mengenai suatu kekuasaan baik dalam suatu Negara maupun organisasi. Jadi ruang lingkup ilmu politik hanya belajar mengenai system dan cara dalam mencapai, merebutkan dan mempertahankan kekuasaan. Dapat dikatakan bahwa ilmu politik kajian penelitian sangat sempit jangkauannya dan sangat berbeda dengan ilmu sosial yang lainnya.
   
8.      Ilmu Hukum
     
Imanuel kant mengatakan bahwa, tak ada satupun dari sarjana hukum yang memberikan defenisi yang memuaskan orang. Paul scholten mengatakan siapa yang berkali-kali belajar menimbang pendapat hukum yang satu terhadap hukum yang lain.
            Menurut utreht, hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tat tertib suatu masyarakat dan karenanya harus ditaati oleh masyarkat itu.
            Menurut S.M Amin adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dar norma dan sanksi.sanksi adalah reaksi hukum.
            Menurut Mohctar Kusumaatdja,hukum yang memadai tidak saja merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah yang kehidupan manusia dalam masyarakat melainkan meliputi pula lembaga-lembaga (institutions) dan proses-proses yang mewujudkan berlaku itu dalam kenyataan.fiksi hukum = setiap orangdanggap tahu dan mengerti tentang hukum tanpa kecuali.
  • Norma atau kaidah = patokan tingkah laku manusia
  • Asas = dasar, landasan,prinsip
  • Lembaga = polisi, jaksa, pengadilan dan permasyarakatan
  • Proses = tanpa proses hukum tidak dapat berjalan dan mati.
Menurut suryono sokanto lebih baik klasifikasi mengenai pengertian yang diberikan oleh hukum,artinya :
·         Hukum sebagai pengertian, yakni pengetahuan yang tersusun secara sistematis atas dasar dan pemikiran.
·         Hukum sebagai disiplin,suatu ajaran tentang kenyataan ada 2 yatu :
1.      displin analitis = menganalisa, memahami, dan menjelaskan masalah yang dihadapi. Contoh sosiologi,psisologi
2.      disiplin preskriptif = system ajaran yang menentukan apakah seyogianya.
Maka dalam pembelajaran ilmu hukum sifatnya sangat memaksa terhadap masyarakat dan ilmu hukum juga dalam kajian pengetahuannya hanya di lingkungan masyarakat, yakni tingkah laku,sanksi dan peradilan bagi masyarakat yang melanggar aturan yang di atur oleh suatu undang-undang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar